Amsiyah Ditandu Sejauh 20 KM Melewati Jalan Tanah, Menyusuri Pantai Dan Menyebari Sungai Demi Pengobatan Usai Melahirkan
Pesisir Barat, trabas.co - Peristiwa pilu kembali dialami masyarakat yang tinggal di daerah terisolir, Amsiyah (32) warga Pekon (Desa) Way Tyas, Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat harus ditandu berkilometer karena membutuhkan pertolongan medis usai melahirkan.
Berdasarkan video berdurasi 1 menit 14 detik yang dikutip dari akun facebook Yulis Nawati (istri dari peratin (Kades) Way Haru, dengan tulisan ''Kalau sehat kaka, Semangat buat teman seperjuangan ku semoga kelak lelah mu akan tergantikan dengan keindahan..wayharu 3T'' terlihat masyarakat bergotong royong membantu Amsiyah agar bisa sampai ke fasilitas kesehatan dengan melewati jalan yang ekstrem.
Warga harus melewati jalan tanah, menyebrangi sungai, hingga menerjang kerasnya ombak perairan pantai yang harus dilewati ketika hendak keluar menuju fasilitas kesehatan, warga tampak kompak bahu membahu membantu Amsiyah.
Dengan tandu yang terbuat dari bambu dan sarung warga menggotong Amsiyah, seorang ibu yang baru saja melahirkan buah hatinya, sambil sesekali menyebut takbir warga perlahan menyebrangi sungai yang tembus langsung ke lautan Pesisir.
"Awas angkat," kata warga dalam video yang khawatir Amsiyah terkena terjangan ombak aliran sungai yang cukup deras sambil meminta warga untuk kembali mengangkat tandu.
Peratin (Kepala Desa) Pekon Way Haru, Dian Setiawan saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut, ia mengatakan bahwa warga yang di gotong tersebut merupakan warga Pekon Way Tyas.
"Iya benar itu warga Pekon Way Tiyas, iya ditandu menuju Puskesmas Bangkunat untuk mendapatkan perawatan," jelasnya.
Ia mengatakan, warga tersebut harus dilarikan ke Puskesmas karena setelah melahirkan masih terdapat bagian ari-ari yang belum bisa keluar sehingga harus segera mendapatkan perawatan medis.
Setelah sempat dirawat di Puskesmas Bangkunat Amsiyah kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Mitra Husada Peringsewu.
"Warga itu saat ini sudah di rawat di Rumah Sakit Mitra Husada Pringsewu,'' pungkasnya.
Sementara Yogi salah satu warga pekon way haru mengatakan, bahwa infrastruktur menjadi kendala besar bagi warga masyarakat untuk beraktifitas.
''Semoga dengan telah dipilihnya gubernur baru bisa memberikan trobosan buat kami yang ada disini,'' ungkapnya.
Masih kata Yogi, apalagi Ibu Jihan Nurlela saat kampanye pernah datang dan melihat secara langsung kondisi masyarakat yang ada di way haru dan sekitarnya.
''Kami berharap Bapak Rahmat Mirzani Djausal dan Ibi Jihan bisa memperhatikan kami khususnya dalam pembangunan infrastruktur,'' tutupnya.
Perlu diketahui Hari pertama masa kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung 2024 yang lalu, pasangan calon Rahmat Mirzani Djausal dan dr. Jihan Nurlela langsung turun ke desa-desa tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Lampung.
Jihan mengunjungi Desa Way Haru, salah satu desa yang juga tergolong 3T di Kabupaten Pesisir Barat. Desa ini menghadapi tantangan terutama terkait akses transportasi dan infrastruktur internet yang minim.
Dalam kunjungan tersebut, Jihan melakukan dialog langsung dengan masyarakat, mendengarkan permasalahan yang dihadapi, dan meninjau berbagai pembangunan di daerah tersebut.
Jihan menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur digital untuk meningkatkan akses informasi dan pelayanan administrasi bagi masyarakat setempat.
Desa Way Haru juga menjadi fokus tim SEDESA RMD dalam ekspedisi pada akhir Agustus 2024, dengan upaya untuk membangun akses internet dan infrastruktur dasar lainnya.
Mirza dan Jihan berkomitmen untuk menjadikan pembangunan desa-desa 3T sebagai prioritas utama dalam program kerja mereka. Guna memastikan seluruh masyarakat Lampung, terutama yang berada di wilayah terpencil, dapat menikmati hasil pembangunan yang adil dan merata.
Dengan kunjungan ke wilayah 3T ini, pasangan Mirza-Jihan menunjukkan komitmen nyata dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat di daerah tertinggal.
Mereka berharap melalui program-program strategis yang akan mereka usung ini, Lampung dapat menjadi provinsi yang lebih inklusif dan sejahtera bagi seluruh warganya. (Jef/imo/yhs/bdh)
Comments (0)