DENSUS 88 MABES POLRI gelar WORKSHOP KEBANGSAAN bersama POLSEK TANJUNG BINTANG

0
455

Lampung Selatan, Trabas.co – Dalam rangka mencegah aksi terorisme di wilayah Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan Selatan, Polsek Tanjung Bintang, bersama dengan Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, menggelar kegiatan Workshop Wawasan Kebangsaan bertempat di Balai Desa Jati Indah,Kecamatan Tanjung Bintang,Lampung Selatan. Rabu , (24/8/2022).

Acara dihadiri oleh Kasat Binmas Polres Lampung Selatan AKP Yani Devi Yanti, S.Pd., M. pd.
Kapolsek Tanjung Bintang, Koramil Tanjung Bintang, Camat Tanjung Bintang, Camat Tanjung Sari seluruh Kepala Desa se Kecamatan Tanjung Bintang dan Kecamatan Tanjung Sari, serta beberapa Tokoh masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda dan Pemudi dan dari tamu undangan.

Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung melalui interaksi & interrelasi di lingkungan nasional, regional, serta global.

Kami berharap kegiatan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi Masyarakat karena pencegahan penyebaran paham radikalisme merupakan tanggung jawab bersama, semua pihak harus berperan aktif dalam mencegah menularnya paham-paham berbahaya ini di tengah masyarakat.

Dalam kegiatan workshop wawasan kebangsaan menyampaikan Garda depan memerangi Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme di Indonesia adalah para tokoh agama melalui pengawasan Kemenag dan Polri.

Adapun Indikator Intoleran dan Radikal diantaranya tidak mengikuti Pancasila sebagai dasar negara, tidak sepakat dengan konsep UUD 1945, tidak mengakui NKRI dan menentang Bhineka Tunggal Ika.

Kapolsek Tanjung Bintang Kompol Martono, S.H., M.H.
Ditemui wartawan seusai acara mengatakan mengucapkan selamat datang di Polsek Tanjung Bintang dan menyambut baik dengan kedatangan Team Densus 88 Anti Teror Mabes Polri dalam pelaksanaan kegiatan Workshop Kebangsaan ini.

Kapolsek Tanjung Bintang Kompol Martono, S.H., M.H. dalam wawancaranya mengharapkan, dengan adanya acara ini masyarakat semakin faham tentang radikalisme dan terorisme, sehingga bisa menghimbau kepada masyarakat kepada saudara atau saudaranya untuk membantu Pemerintah dalam hal mencegah terjadinya faham faham radikalisme dan terorisme, sehingga akan menciptakan masyarakat yang sejahtera, dengan semboyan kita bersama adalah NKRI HARGA MATI, tegasnya.

Masih menurut Kapolsek juga menjelaskan bahwa di wilayah kerjanya Kecamatan Tanjung Bintang dan Kecamatan Tanjung Sari, sejauh ini aman terkendali, untuk aliran aliran yang kemarin sudah kita adakan himbauan dan kita ajak untuk kembali ke NKRI, dan Alhamdulilah mereka sudah datang dan sepakat, untuk kembali ke NKRI, ucapnya.

Camat Kecamatan Tanjung Bintang, Hendry Hatta S.Sos , ditemui Wartawan TNE, mengatakan Alhamdulilah acara berjalan dengan lancar semua undangan dapat hadir semua dari 16 Desa yang ada diwilayah Kecamatan Tanjung. Bintang.
Mudah-mudahan dengan adanya Workshop Kebangsaan pada hari ini masalah kebangasaan, minimal Kepala Desa beserta Tokoh masyarakat memahami, bisa memberikan edukasi kepada masyarakat dan memahami saling menjaga dan bisa membedakan Toleransi dan idealisme yg ada di desanya masing masing.

Camat berharap kedepan kegiatan seperti ini tetap berlanjut sampai ke tingkat bawah.
Untuk sementara ini Tanjung Bintang kondusif dan aman cuma kemarin ada di dua desa Serdang dan Lematang dan alhamdulillah mereka sudah menyatakan kesetiaan sudah masuk ke NKRI, pungkasnya.

Menurut Agus selaku pembawa materi dari Densus 88, Ditemui selesai acara mengatakan, dalam wawancaranya dengan wartawan TNE.
Yang pertama adalah “Membangun kesadaran kolektif” bahwa paham radikal intoleran terorisme ini adalah ancaman bersama, ancaman keutuhan NKRI, bahwa ini bukan hanya tanggung jawab satu ataupun dua kelompok institusi saja bukan cuma POLRI, tapi ini merupakan tanggung jawab kita bersama, dari semua unsur kalangan dan paling bawahpun harus merasakan ini, ini harus menjadi tanggung jawab kita bersama, tegasnya.

Yang kedua, “Membuat Sinergi” jadi mereka (masyarakat) menjadi satu kekuatan yang kuat di bawah, mulai dari kalangan bawah.
Jadi mungkin kalau dari atasan mungkin kan banyak-banyak tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk bisa nyentuh ke bawah, tapi kalau dari masyarakat itu sendiri sudah terbangun kesadarannya, maka terbangun sinergitasnya masing-masing baik dari Babinsa, Babhinkamtibmas, penyuluh agama, para tokoh, dan dipimpin oleh Kepala Desa itu akan jauh lebih efektif.
“Jadi kami turun dari Mabes itu harapannya”.

Kami cuma menginisiasi saja ya harapannya akan seterusnya akan terbentuklah mereka, tanpa harus Densus turun atau pemerintah pusat turun tapi masyarakat sudah secara mandiri bisa melakukan itu imbuhnya.

“Sehingga dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat mencegah adanya terorisme, serta bagaimana nantinya mengedukasi masyarakat agar memiliki pengetahuan tentang apa itu radikalisme, apa itu intoleransi, apa itu terorisme dan bagaimana pencegahannya,” katanya.

“Kami berharap kegiatan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi Masyarakat karena pencegahan penyebaran paham radikalisme merupakan tanggung jawab bersama, semua pihak harus berperan aktif dalam mencegah menularnya paham-paham berbahaya ini di tengah masyarakat,” pungkasnya.(Timmy)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here