Trabas.co, Tubaba —Â Carut marut pengelolaan anggaran tahun 2022 yang terjadi di Dinas Kominfo Tubaba yang pada akhirnya menjadi pemicu persoalan dengan para awak media, hendaknya menjadi perhatian serius Pj Bupati. Hal ini disampaikan ketua Kajian Kritis Kebijakan Publik Pembangunan (K3PP) Tubaba Ahmad Basri.
“Persoalan yang terjadi antara Kominfo dan awak media sudah berjalan cukup lama tanpa menemukan jalan keluar, malah semakin tidak menentu. Ini menandakan ketidakmampuan pejabat berwenang,” kata dia Rabu (21/12).
Menurut pria yang kerap disapa Abas ini, anggaran yang digelontorkan melalui APBD kabupaten setiap tahunnya tidaklah sedikit, mencapai angka milyaran rupiah. Meskipun makin kedepan kian mengalami penurunan yang cukup signifikan.
“Untuk tahun 2021 saja belanja media kominfo mencapai 8,6 milyar, tahun anggaran 2022 6,5 milyar, dan di tahun 2023 nanti turun lagi menjadi sekitar 4 milyar rupiah,” tuturnya.
Turunnya anggaran belanja publikasi media ini berbanding terbalik dengan jumlah awak media yang setiap tahunnya meningkat. Seharusnya ini menjadi catatan, bahwa setidaknya anggaran kominfo, harus sudah di angka 8 milyar keatas, bukan semakin menurun.
“Jika setiap tahunnya anggaran menurun, maka yang terjadi adalah ketidak harmonisan serta keributan dengan para awak media karena tidak mampu mengakomodir tingkat pertumbuhan awak media,” katanya kembali.
Masih menurutnya, demo para awak media beberapa bulan lalu, dan sampai melaporkan Kominfo kepada aparat penegak hukum memberikan satu pemahaman, bahwa didalam tubuh Kominfo, ada yang tidak beres dalam tata pengelolaan keuangan dengan para awak media.
“Ini menjadi satu catatan hitam bahwa kinerja Kominfo dengan para awak media tidak profesional,” cetusnya.
Untuk itu dia berharap, kinerja Kominfo dengan para awak media yang tidak profesional ini perlu mendapatkan perhatian khusus dari PJ Bupati Zaidirina.
“Evaluatif itu penting sebagai langkah strategis dalam tubuh kominfo, setidaknya menunjukan adanya semangat profesionalisme tugas – tugas Kominfo kedepan,” pungkasnya.(ab/iwo)
