Home Bandar Lampung Bendungan Way Sekampung Ditutup, Pengunjung dari Berbagai Daerah Kecewa

Bendungan Way Sekampung Ditutup, Pengunjung dari Berbagai Daerah Kecewa

0

TRABAS.CO.—Ratusan bahkan mungkin ribuan wisawatan dari berbagai daerah di Indonesia kecewa. Pasalnya, Satpam Proyek Bendungan Way Sekampung di Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu, Lampung melarang mereka memasuki areal bendungan meski pada hari libur Sabtu (01/01/2022) dan Minggu (02/01/2022) dengan alasan proyek tersebut belum diserahkan kontraktor kepada Kementrian PU.

“Tidak boleh jalan menuju bendungan Pak/Bu karena proyek ini belum ada serah terima dari kontraktor ke Kementerian PU, meskipun sudah diresmikan. Jika Bapak/Ibu ke bendungan, kami tidak bisa mengawasinya. Silakan keluar!” pinta seorang Satpam berseragam biru kepada rombongan wisatawan yang hendak berjalan mau melihat bendungan, Sabtu (01/01/2022).


Akibatnya para wisatawan hanya bisa duduk-duduk dan berfoto-foto di taman yang berada di belakang Pos Satpam di pintu masuk ke bendungan yang diresmikan Presiden Jokowi, Kamis 2 September 2021 tersebut.

Anes, seorang wisawatan dari Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jabar mengaku kecewa dengan larangan tersebut. Pasalnya di Google map, tertulis bendungan dibuka. Lalu di pertigaan jalan dari Jalan Pringsewu-Kota Agung tidak ada pengumuman yang menyebutkan bendungan tertutup untuk dikunjungi.


“Harusnya jika tidak boleh dikunjungi, tempel pengumuman di pertigaan jalan ke bendungan bahwa bendungan tertutup untuk dikunjungi sehingga kita tidak terlanjur masuk ke pintu masuk bendungan,” ungkap Anes dengan nada kecewa.

Pengunjung lainnya Salsabila dari Natar, Lampung Selatan juga berucap senada. Menurut dia, terkesan pengunjung dijebak oleh tukang parkir yang meminta kendaraan diparkir di lapangan lalu mempersilakan masuk dengan jalan kaki. “Eh ketika mau jalan ke arah bendungan sudah dicegah Satpam. Padahal belum tentu juga kita kuat jalan menuju bendungan karena jarak dari pintu masuk ke bendungan kayaknya jauh juga,” sesal Salsa.

Pungli
Dua bulan lalu, persisnya tanggal 24 Oktober 2021 bendungan Way Sekampung sempat viral karena ada warga yang memvideokan seseorang yang diduga Satpam memungut uang Rp25 ribu kepada pengunjung bermobil dan Rp10 ribu untuk pemotor. Video tersebut diunggah kanal Youtube Jejakkasus dan hingga 02 Januari 2022 sudah ditonton 35 ribu kali. Di kanal ini juga terdapat dua orang pria yang mengaku tukang ojek warga setempat yang dilarang mengojek di areal bendungan tersebut.

Sebelumnya sebagaimana dilansir LKBN Antara, Kamis, 2 September 2021 16:34 WIB, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, Alexander Leda mengatakan, Bendungan Way Sekampung berpotensi sebagai kawasan wisata air. Ia menjelaskan potensi wisata tersebut didukung dengan adanya pembangunan jembatan di area bendungan yang panjangnya mencapai 300 meter.

“Selain menjaga ketersediaan sumber daya air, bendungan juga bisa digunakan sebagai destinasi wisata karena ada sejumlah area yang dibangun dengan indah dan dapat digunakan sebagai spot foto, seperti jembatan yang panjangnya 300 meter,” katanya.

Menurutnya, selain dapat digunakan sebagai wisata, direncanakan pula di salah satu titik bendungan akan dimanfaatkan sebagai area olah raga air. “Kita sudah berbicara bersama Pemerintah Kabupaten Pringsewu dan Persatuan Olah Raga Dayung, untuk merealisasikan genangan di bendungan di titik tertentu sebagai arena olah raga dayung,” ucapnya.

Dia melanjutkan, melalui pemanfaatan potensi wisata di Bendungan Way Sekampung, dapat pula membantu memulihkan perekonomian warga di sekitar bendungan. “Jadi bendungan ini punya manfaat yang banyak tidak hanya penggunaan air, namun masyarakat sekitar dapat mendapatkan penghasilan tambahan salah satunya dengan berjualan sebagai ganti lahan mereka yang tergenang air,” ujarnya.

Bendungan Way Sekampung yang diresmikan Presiden Jokowi pada Kamis (02/09/2021) mampu memberi sejumlah manfaat yakni manfaat pertanian dimana dapat mengairi 55.373 hektare irigasi, dari segi pemanfaatan air bersih dapat menyediakan air baku sebanyak 2.737 liter per detik, lalu bisa mereduksi banjir sebanyak 8,85 persen, serta dapat pula berpotensi sebagai sumber daya listrik sebesar 5,4 megawatt.

Bendungan yang dibangun sejak 2016 dengan biaya Rp1,78 triliun ini memiliki kapasitas tampung 68 juta meter kubik dengan luas genangan 800 hektare. (red)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version