Trabas.co — Metadeathverse (OST Meanor) rilis pada hari Senin, 7 Februari 2022, Setelah sukses dengan single terakhir Heaven Exhibition yang sempat masuk official playlist Spotify New Music Friday dan Gelombang Alternatif,
Album OST Meanor yang rencananya rilis di tahun 2021 tertunda karena pandemi dan proses produksi mixing mastering yang sempat molor. Tahun 2022 akan dilanjutkan Album OST Meanor sekaligus Music Video Series bertemakan Thriller yang semuanya punya benang merah, sudah terangkum rapi, menanti eksekusi produksi dan promosi satu per-satu.
Sebelumnya track pertama album OST Meanor berjudul Broken Sunset juga sukses besar sampai masuk Spotify Playlist Fresh Finds Indonesia Best of 2021, Line Today, dan Indomusikgram.
Metadeathverse (OST Meanor) akan melanjutkan estafet OST Meanor track ke dua, namun plotnya flashback menceritakan awal mula, bagaimana semuanya belum terjadi. Metadeathverse adalah istilah yang diciptakan Mighfar Suganda sebagai lawan kata dari Metaverse. Lagu ini awalnya terinspirasi dari kisah nyata dari seorang pria yang akhirnya menemukan wanita yang ia cari-cari selama ini setelah 2x patah hati secara beruntun dalam kurun waktu berdekatan, dia akhirnya bertemu wanita ke 3 yang berhasil menyembuhkan semua lukanya, tapi lambat laun semesta seakan menolak cerita manis tersebut dan menjauhkannya dengan wanita idamannya tersebut, Pria tersebut trauma cerita sedih akan terulang untuk ke 3xnya dan melukai hatinya semakin dalam. Karena sudah lelah ditinggalkan dan sakit hati, pemeran utama berusaha keras melawan kenyataan yang pahit, memaksa perasaan wanita untuk selalu bersamanya, mengubahnya menjadi psycho yang menganggap wanita itu miliknya, walau semesta semakin menjauhkannya dan melukainya lebih dalam.
Terinspirasi tentang fenomena Metaverse yang sedang terjadi di dunia, di saat kondisi pandemi yang keruh dan abu abu, muncul Metaverse yang terasa segar sebagai imajinasi semua orang hidup di dunia baru yang lebih baik, indah, dan menyenangkan. Metadeathverse OST Meanor , mewakili cerita imajinasi seseorang yang sudah lama menderita dan stuck dalam kehidupannya menemukan kehidupan baru yang terasa indah dan menyenangkan. Sebuah Metaverse yang ia dambakan ternyata adalah Metadeathverse yang membunuh imajinasi dan impian manusia yang ingin kehidupan yang lebih baik.
Tentang genre musik, setelah bereksperimen dengan genre alternative indie rock dengan lagu HEAVEN EXHIBITION, Mighfar Suganda kembali dengan genre Folk/Modern Pop/Indie Pop genre seperti BROKEN SUNSET (OST MEANOR), lagu yang paling sukses ini, dengan upgrade kualitas audio dan melodi nya jauh lebih baik lagi.
Metadeathverse (OST Meanor) memiliki aura sunyi, sepi dari intro lagu dan pelan pelan diisi fingerstyle acoustic guitar, disambut dengan strings, dan piano. Lalu ditutup dengan hentakan drum yang bertenaga di 30 detik terakhir lagu. Membawa suasana dan makna lagu ini menuntun pelan-pelan pendengar dari perkenalan menuju klimaks dengan rapi. Sebuah genre dari folk/indie pop ditambah lagi ambient folk. Semua proses produksi dari menulis, record instrument gitar, piano, synthesizer dan vokal, mixing, dan mastering di lakukan mandiri oleh Mighfar Suganda di studio Mighfar Records. Kecuali instrument bass, Yosan Aponno Bassist band Redwinemusic ditunjuk mengisi sub low bass.
sedikit-sedikit lama lama jadi bukit single per single lama-lama jadi Album dan Novel | Suganda, 2022 Metadeathverse (OST Meanor) tidak hanya punya benang merah secara makna, bahkan musiknya juga akan sama persis berlanjut dari track satu ke track berikutnya. Terinspirasi dari track-track Album Dream Theater – Metropolis yang bersambung. Akan ada lagu-lagu lanjutan dari Metadeathverse (OST Meanor) sebuah album yang semua tracknya dirilis satu-persatu antara tahun 2022-2023. Mighfar Suganda akan merilis tiap 2 bulan track-track album OST Meanor untuk menyambut perilisan album Meanor di tahun 2023 yang rilisnya akan bersamaan dengan Novel Meanor yang ditulis oleh Mighfar Suganda. (Rk)
