PADANG (TRABAS.CO)—Para pedagang ritel se-Sumatera Barat kembali menyuarakan penolakan terhadap kehadiran toko Nagari Mart yang diduga kuat terafiliasi dengan toko berjaringan nasional Alfamart di Kota Padang dan Kabupaten 50 Kota.
Penolakan tersebut diputuskan pada rapat koordinasi/ konsolidasi pedagang ritel se-Sumatera Barat tentang penolakan kembali Nagari Mart/Alfamart di Kota Padang dan Kabupaten 50 Kota yang diselenggarakan di gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center Padang, beberapa hari lalu.
Selain deklarasi penolakan kehadiran Nagari Mart/Alfamart dan Indomaret, para perwakilan pedagang se-Sumatera Barat juga menyampaikan usulan pedoman penataan dan pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko swalayan modern di Kabupaten/Kota di Sumatera Barat dalam bentuk pakta integrtas dengan menandatangani berita acara.
Tampak hadir dalam rapat tersebut Dewan Pembina Asosiasi Pedagang Ritel Sumatera Barat Ira Meuraksa, SP, anggota DPRD Kota Padang yang juga pemilik Dalas Swalayan atau Rili Grup, dan pemilik Aciak Mart Amril Amin, S.AP yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Padang serta sejumlah perwakilan dari lintas organisasi kemasyarakatan lainnya.
“Kami berharap aspirasi pedagang dapat ditindaklanjuti oleh Gubernur Sumbar, Bupati/walikota demi masa depan anak cucu kita ke depannya,” pinta Ira Meuraksa, SP
Sementara Ketua Asosiasi Pedagang Ritel Sumbar (APRIS) Sepriadi menambahkan, selain deklarasi penolakan kehadiran Nagari Mart/Alfamart dan Indomaret, para perwakilan pedagang se-Sumbar juga menyampaikan usulan pedoman penataan dan pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko swalayan modern di kabupaten/kota di Sumbar.
“Pedagang ritel juga meminta ketegasan dan komitmen Gubernur Sumbar serta Bupati/Walikota se-Sumbar untuk tetap melindungi dan menjaga kearifan lokal Sumbar pada sektor ritel dna UMKM,” ujarnya. (rilis)
