Jumpa Ketum PWRI, Dr Suriyanto : Jangan kalian ngaku wartawan, Enggak Nulis Tapi Copas

0
479

Metro, Trabas.co – Ketua Umum ( Ketum ) Persatuan Wartawan Republik Indonesia ( PWRI ) Dr.Suriyanto kembali menghimbau dan menegaskan kepada anggotanya yang berprofesi sebagai seorang wartawan untuk wajib bisa menulis dan memiliki hasil karya tulis sendiri.

Pernyataan itu, ditegaskan Ketua Umum PWRI Pusat Dr. Suriyanto saat beliau berkunjung ke Kota Bogor, dan bersilaturahmi pertemuan singkat disela kegiatan Study Banding PWRI Kota Metro, jajaran pengurus PWRI Bogor Raya dan PWRI Kabupaten Bogor yang berlangsung di Sekertariat PWRI setempat, Jumat ( 9/3/2023).

Pasal 28F

“Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia,” ungkap Dr Suriyanto.

Selanjutnya, Dr Suriyanto menegaskan kembali kepada rekan wartawan PWRI tentang UUD Tentang Pers” Jadi turunannya, UUD pers no.40 tahun 1999 pasal 1 angka 9. Jadi yang namanya kita ngaku wartawan itu harus ada karya tulis. Jangan kalian ngaku wartawan, tapi enggak nulis ada beritanya hasil copas( copy paste.red). Selain itu, memberitakan itu harus mengacu dan merujuk kepada Etika Jurnalistik. Sehingga kita tidak sembarangan, dalam menulis berita dan tidak konfirmasi narasumbernya. Tentu, ini salah dan melanggar,” tegasnya.

Oleh karenanya, Dr Suriyanto selaku Ketum PWRI, mengharapkan dalam moment Kegiatan Study Banding PWRI Metro, dapat memiliki makna serta manfaat secara person bagi seorang wartawan.

” Jadi kegunaan kegiatan study banding itu, kalian sebagai seorang wartawan yang ikut harus menanyakan kepada narasumber. Bagaimana perkembangan media dan wartawan didaerah yang kalian jadikan uji study banding. Sebab, jika baik dan itu yang akan menjadikan pedoman,” ungkapnya.

Atas masukan itu, Muktaridi Ketua PWRI Kota Metro, memberikan ucapan terima kasih atas wejangan yang disampaikannya Ketum PWRI, kepada sejumlah wartawan khususnya PWRI Metro.

” Walaupun singkat, namun pesan yang disampaikan Ketum sangatlah baik. Beliau adalah sosok motivator bagi wartawan khususnya organisasi PWRI. Sebab, wartawan sebelum menjalankan tugas harus mengerti tupoksi dalam kode etik jurnalistik. Minimal ada sedikit ingatan kata yang dijadikan pedoman,” tutup Muktaridi.RB.(Anes)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here