Perang Dunia di Depan Mata?

0
341

Salam Merdeka, trabas. co – Jika Israel yang dibantu AS akhirnya menyerang Iran yang dituduh membantu Hamas, maka Iran akan terlibat langsung dalam perang Israel-Palestina. Berbeloknya perhatian dan mesin perang serta anggaran AS ke Israel dengan meninggalkan Ukraina maka Rusia akan mengintensifkan serangan ke Ukraina sehingga negara ini akan bertekuk lutut kepada Rusia.

Apakah Rusia akan menyerang Eropa seperti yang dikhawatirkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy jika AS dan sekutunya berhenti membantu negaranya, kecil kemungkinannya karena jika itu dilakukan maka Rusia tentu perlu persiapan perang yang lebih besar lagi. Sementara selama ini mesin perang dan anggaran negaranya sudah banyak terkuras dalam perang dengan Ukraina.

Namun dikhawatirkan pada saat AS sibuk membantu sekutunya Israel–sesama Yahudi—kondisi ini tentu merupakan momentum terbaik bagi Tiongkok untuk menganeksasi Taiwan karena sulit bagi AS terlibat perang di dua kawasan secara penuh. Korea Utara yang memang selama ini Presidennya Kim Jong Un sudah “gemas” ingin berperang akan terpancing untuk menggunakan kesempatan ini menyerang Korsel yang memang selama ini masih tahap genjatan senjata. Jika sudah lebih lima negara terlibat perang dan tiga di antaranya negara superpower maka berarti dunia sudah memasuki Perang Dunia 3 yang selama ini ditakutkan umat manusia sejagat.

Jika kondisi demikian yang terjadi tentu ini jelas diluar skenario AS. Sebab semula AS diyakini hanya merancang perang Israel melawan Palestina untuk menggerakkan industri senjatanya di saat ekonomi negaranya morat-marit. Dengan adanya perang maka negara-negara petrodolar di Timur Tengah dan belahan dunia lainnya akan membeli senjata sehingga ekonomi negara AS kembali bergerak cepat.

Keterlibatan AS sebelum perang Israel-Palestina terbukti dari adanya senjata AS yang digunakan para pejuang Hamas dalam menyerang Israel. Media-media pro Barat mem-framing bahwa senjata tersebut adalan bantuan AS ke Ukraina yang diduga diselewengkan Ukraina atau yang dirampas Rusia lalu dihibahkan ke pejuang Hamas.

Bagi publik yang buta sejarah bagaimana liciknya AS (Yahudi) tentu bakal percaya saja dengan gombalan AS tersebut dan memang juga bermaksud menyudutkan Ukraina dan Rusia. Dengan propaganda demikian ada alasan kuat bagi AS untuk tidak lagi membantu Ukraina. Padahal sejatinya AS sendiri kekurangan anggaran untuk melanjutkan bantuan militer kepada Ukraina. Lalu jika masyarakat dunia percaya bahwa Rusia yang mengirim senjata tersebut ke Palestina maka AS akan terbentuk opini dunia bahwa Rusia terlibat dalam perang Israel-Palestina. Artinya Rusia makin membahayakan bagi perdamaian dunia ke depannya.

Tapi bagi publik yang paham dengan skandal Iran-Contra yang melibatkan AS tahun 80-an akan makin yakin bahwa di sini AS mengulangi skenario serupa untuk menciptakan perang agar industri senjatanya bergerak karena bakal banyak negara memesan senjata kepadanya.

Saat itu tanggal 5 Oktober 1986, skandal Iran-Contra terkuak ketika Marinir Amerika Serikat (AS) Eugene Hasenfus ditangkap pasukan Nikaragua. Ia tertangkap setelah pesawat yang ditumpanginya ditembak jatuh. Skandal ini membuktikan keterlibatan AS pada terorisme di Timur Tengah.

Hasenfus sebelumnya mengirim pasokan militer ke Nikaragua untuk digunakan kelompok Contra, kelompok pemberontak dan oposisi Komunis Sandinista di Pemerintah Rekonstruksi Nasional Nikaragua. Kelompok Contra didanai AS untuk melawan Sandinista.

Mengutip History, dokumen yang ditemukan pada penumpang yang tewas dalam kecelakaan pesawat tersebut memberikan bukti bahwa pemerintah AS menggunakan hasil penjualan senjata ilegal ke Iran untuk mendukung Contra di Nikaragua. Salah satu orang yang bertanggung jawab atas operasi ini adalah Letnan Kolonel Oliver North.

Skandal Iran-Contra merupakan skandal internasional terbesar yang pernah dihadapi Pemerintah AS. Saat itu AS terlibat dalam gerakan terorisme di Timur Tengah dan memperburuk keadaan Amerika Tengah dalam Perang Dingin.

Lalu apakah “kaki tangan” AS pula yang menjual senjata ke pasukan Hamas? Bisa saja, tetapi negara lain yang dituduh dengan target-target yang menguntungkannya. Apalagi selama ini AS memang biangnya haru biru penghancuran negara-negara Timteng. Termasuk tuduhan senjata pemusnah massal Saddam Hussen yang sampai mantan Presiden Irak itu dihukum mati tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Bisa jadi terjadinya Perang Teluk tahun 1991, juga didesain oleh intel-intel CIA sebagai pintu masuk untuk menghancurkan Irak dan negara Islam lainnya.

Termasuk kini dalam perang saudara di Suriah juga bagian dari skenario AS (Yahudi) sebagai bagian memporakporandakan musuh-musuh Israel. Sebab dalam Surat Ali Imran ayat 54 disebutkan: “Dan mereka (orang-orang kafir) membuat tipu daya, maka Allah pun membalas tipu daya. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.”

Lalu apakah skenario AS kali ini akan berakhir happy ending seperti skandal Iran-Contra, senjata pemusnah massal dan lainnya? Bisa jadi tidak, karena pemainnya sudah berbeda dan kekuatan ekonomi dan militer musuh-musuh AS sudah lebih kuat. Apalagi saat ini kondisi ekonomi dan politik AS sedang tidak baik-baik saja sehingga memperkuat keyakinan musuh-musuh AS bahwa “Paman Sam” sudah tidak seperkasa dulu.

Dan itu sudah dibuktikan pasukan Taliban di Afganistan yang berkat kesungguhan dan keyakinannya yang kuat membuat pasukan NATO di bawah pimpinan AS yang sudah menjajah negerinya selama 20 tahun terpaksa pulang kampung dengan wajah tertunduk malu.

Ini tentu sejalan dengan bunyi Surat Al Isra ayat 5-6: “Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.

Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.”

Begitu pula dalam hadits disebutkan: “Agama ini akan senantiasa menang selagi masih ada sekelompok kaum Muslimin yang berperang (di jalan Allah) hingga datang hari Kiamat. [HR. Muslim No.3546].

Semoga saja pasukan Hamas bisa melanjutkan kemenangan perjuangan Taliban mengusir pasukan kafir dari tanah air mereka, Amiin! (Syafnijal Datuk Sinaro/Pemimpin Redaksi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here