Rapat Paripurna Dalam Rangka Menyambut Hari Ulang Tahun Ke-27 Kabupaten Tanggamus Tahun 2024

0
121

Tanggamus, trabas.co – Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Tanggamus dengan agenda Hari Ulang Kabupaten Tanggamus ke-27 Tahun 2024. berlangsung di ruang sidang DPRD Tanggamus, Jalan Urip Sumoharjo Nomor 1, Pekon Kampung Baru, Kecamatan Kota Agung Timur, Kabupaten Tanggamus, Rabu (20/3/2024).

Hadir dalam kegiatan tersebut Pj. Bupati Tanggamus Mulyadi Irsan, jajaran Forkopimda, para asisten, Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala Bagian, Camat, Ketua TP PKK Tanggamus, insan pers, dan undangan.

Rapat dipimpin Ketua Dewan Heri Agus Setiawan didampingi Wakil Ketua 1, Irwandi Suralaga, Wakil Ketua Dewan 2, Teddy Kurniawan, Wakil Ketua Dewan 3, Kurnain, dan diikuti 27 Anggota DPRD Tanggamus. Pada kesempatan itu Heri Agus Setiawan mengucapkan terima atas anggota yang hadir.

Pj. Bupati Tanggamus Mulyadi Irsan dalam sambutanya menyampaikan momen ini merupakan puncak apresiasi daerah terhadap sejarah perjuangan pembentukan Kabupaten Tanggamus. Setiap 21 Maret, sejak pengesahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Tulang Bawang dan Kabupaten Daerah Tingkat II Tanggamus.

Merujuk kepada sejarah, wilayah Kabupaten Tanggamus dimasuki penjajah Belanda pada 24 Agustus 1682 melalui ekspedisi perdagangan VOC. Hal ini terjadi akibat imbas berkuasanya Sultan Haji sebagai pengganti Sultan Ageng Tirtayasa. Dari l 1682 sampai 1799 perlawanan terhadap Belanda masih berlangsung. Namun sejak 1856 perlawanan terhadap Belanda mulai surut.

Selanjutnya di Tanggamus dibentuk Onder Afdeling yang dipimpin seorang controlir di Kota Agung. Pada saat itu pemerintahan dilaksanakan Pemerintahan Adat dengan sebutan Marga yang masing-masing dipimpin seorang pasirah yang membawahi beberapa kampung.

Pada 1944 berdiri pemerintahan iecamatan dan kewedanaan, serta pada 1953 berdiri pula pemerintahan negeri sekaligus menghapus pemerintahan adat atau marga. Pada masa pemerintahan kewedanaan Kota Agung mengoordinir empat wilayah kecamatan yaitu Kota Agung, Kecamatan Wonosobo, Cukuh Balak dan Talang Padang yang mencakup Kecamatan Pulau Panggung. Pada 1964 pemerintahan kewedanaan dihapuskan, lalu 1971 pemerintahan begeri juga dihapuskan.

Pada perkembangan selanjutnya pada 1979, dalam rangka memperpendek rentang kendali sistem pemerintahan Kabupaten Lampung Selatan, berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 114/1979 tanggal 30 Juni 1979, maka dibentuk wilayah Pembantu Bupati Lampung Selatan di Kota Agung. Wilayah ini mencakup 10 kecamatan dan tujuh perwakilan Kecamatan dengan 300 desa dan tiga kelurahan serta empat desa persiapan.

Secara administratif ketika terbentuk Kabupaten Tanggamus, terdiri dari 11 Kecamatan dan enam perwakilan iecamatan. Kemudian dilakukan pemekaran yang sampai 2007 Kabupaten Tanggamus memiliki 28 Kecamatan, delapan kelurahan, dan 371 pekon/desa.

Selanjutnya pada 26 November 2008, melalui Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Pringsewu di Provinsi Lampung, cakupan wilayah Tanggamus dikurangi dengan wilayah Kabupaten Pringsewu terdiri dari delapan kecamatan, dan Kabupaten Tanggamus memiliki 20 Kecamatan, 299 pekon, dan tiga kelurahan.

Peristiwa dan catatan sejarah menunjukkan bahwa para pejuang yaitu pendahulu-pendahulu sangat berani melawan penjajah, karena masyarakat Tanggamus waktu itu memiliki semangat juang yang luar biasa dan gagah berani. Semangat perjuangan tersebut tidak pernah pudar, bahkan semangat itu yang ingin terus ditanamkan di jiwa masyarakat.

Kabupaten Tanggamus, melalui sinergi, kerja berkualitas, saling membantu, dan bergotong royong dengan fokus menjadikan Kabupaten Tanggamus yang makin maju, sejahtera, dan berkelanjutan. “Sebagai masyarakat Kabupaten Tanggamus, mari kita jadikan hari kelahiran Kabupaten Tanggamus sebagai sebuah inspirasi dan motivasi, untuk mengisi kembali setiap detik perjuangan kehidupan ini, dengan karya, inovasi dan prestasi, lalu kita bingkai catatan perjalanan hari ini dan kedepannya dengan kerja yang produktif demi meraih cita-cita dan harapan di masa depan,” kata Mulyadi Irsan.

Rasa cinta dan rasa memiliki terhadap Kabupaten Tanggamus, tentunya harus terpatri dalam dada, tercermin dalam sikap dan terwujud dalam setiap diri pribadi masyarakat Kabupaten Tanggamus. Hal tersebut tentunya sejalan dengan tema peringatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Tanggamus ke-27 tahun ini yaitu ”Bakti Bersama Menuju Tanggamus Sejahtera”.

“Melalui tema ini, kami mengajak seluruh elemen masyarakat Kabupaten Tanggamus untuk bersama-sama manfaatkan segala potensi keberagaman budaya, adat istiadat serta agama maupun potensi SDM dan SDA yang ada, kita bersatu dan bergerak bersama untuk maju dan berprestasi dalam meningkatkan pembangunan disemua sektor kehidupan, agar masyarakat Kabupaten Tanggamus dapat hidup sejahtera lahir dan bathin,” kata Mulyadi Irsan.

Saat ini dihadapkan pada tantangan global yang semakin kompleks, seiring dengan laju perubahan yang sangat cepat di berbagai bidang, yang sering disebut sebagai megatrend global. Perubahan global ini tidak hanya melibatkan transformasi besar yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan, tetapi juga berlangsung dalam rentang waktu yang panjang dan sangat mendalam, terutama karena dipicu oleh kemajuan teknologi digital dan komputasi. Kemajuan ini mengubah cara berinteraksi, bekerja, dan berinovasi di dunia saat ini.

Selain itu, pembangunan juga dihadapkan pada bonus demografi yang menawarkan peluang untuk meningkatkan produktivitas ekonomi dan pembangunan manusia. Namun juga menimbulkan tantangan terkait

Dengan penyediaan lapangan kerja, pendidikan, kesehatan, dan berbagai kebutuhan dasar lainnya bagi populasi yang terus bertambah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengidentifikasi megatrend global ini dan merumuskan strategi yang tepat dalam menghadapinya agar dapat mengambil manfaat dari perubahan ini dan mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.

IPM Masih di Bawah Provinsi

Pelaksanaan pembangunan yang dilakukan beberapa tahun ini, dapat kami petakan capaian pembangunan untuk mengatasi isu strategis yang ada, capaian tersebut antara lain peningkatan kualitas dan daya saing SDM. Salah satu tolok ukur untuk mengevaluasi peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia adalah melalui Indeks Pembangunan Manusia atau IPM. Pada 2023, capaian IPM Kabupaten Tanggamus masuk ke dalam kategori sedang, yakni sebesar 69,93 yang masih berada di bawah angka IPM Provinsi Lampung sebesar 72,48 dan IPM Nasional sebesar 74,39.

Rendahnya capaian IPM di Kabupaten Tanggamus ini sebagian besar disebabkan oleh rendahnya pencapaian dalam indikator pendidikan. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) masih rendah, hanya sekitar 7,36 tahun atau setara dengan kelas VIII SMP. Sementara Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) hanya mencapai 12,31 tahun, setara dengan jenjang Diploma-lI.

Selain itu, Kabupaten Tanggamus juga menghadapi tantangan serius terkait tingginya angka Prevalensi Stunting, yang pada 2022 mencapai 20,4 persen berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia, dan pada 2023 berdasarkan hasil perhitungan mandiri diproyeksikan menurun menjadi 12,68 persen.

Tingkat kualitas pelayanan kesehatan juga masih perlu ditingkatkan, mengingat masih terbatasnya jumlah tenaga medis dan fasilitas kesehatan yang berkualitas di seluruh Tanggamus. Meskipun demikian pada 2023 berhasil mengawal RSUD Batin Mangunang memperoleh Akreditasi Paripurna dan terdapat 12 puskesmas yang juga mendapatkan akreditasi Paripurna serta 12 puskesmas yang mendapatkan Akreditasi Utama dari 26 puskesmas yang ada atau 46,15 persen. Sedangkan dua puskesmas lainnya belum dilakukan akreditasi karena baru beroperasi.

Penguatan ketahanan ekonomi, investasi dan daya saing produk lokal.
Pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 yang terjadi pada 2020 yang berakibat perekonomian Tanggamus mengalami kontraksi sebesar minus 1,77 persen, mengalami perbaikan menjadi 2,30 persen pada 2021 dan 4,16 persen pada 2022. Kemudian, pada 2023, pertumbuhan ekonomi Tanggamus kembali meningkat yang mencapai 4,70 persen, melebihi rata-rata pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung sebesar 4,55 persen.

Meskipun demikian, perekonomian Tanggamus masih bergantung pada sektor primer. Hal ini terlihat dari kontribusi sektor industri pengolahan yang masih rendah, hanya 6,33 persen karena yang paling dominan masih berada pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang mencapai 38,33 persen terhadap PDRB.

Selain itu, realisasi investasi juga masih terbatas, baru mencapai 5,18 persen. Oleh karena itu, untuk mendukung penguatan ekonomi lokal, strategi akan difokuskan pada pengembangan sektor
usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta sektor informal lainnya.

Penurunan disparitas wilayah melalui penyediaan infrstruktur dasar masyarakat yang merata. Tantangan dalam menurunkan disparitas antar wilayah di Tanggamus dihadapkan dengan rendahnya tingkat kemantapan jalan kabupaten yang saat ini baru mencapai 37,74 persen. Hal ini masih terkendala dengan keterbatasan kemampuan pembiayaan untuk penanganan ruas jalan yang memadai.

Di samping itu, kemajuan pembangunan pekon yang tercermin dalam Indeks Desa Membangun atau IDM juga belum terlalu signifikan. Meskipun pada 2023 Kabupaten Tanggamus berhasil mengentaskan pekon tertinggal atau tidak ada lagi pekon di Tanggamus yang berstatus pekon tertinggal, namun sebagian besar masih berstatus berkembang yaitu 189 pekon atau 63,21 persen. Sedangkan yang berstatus maju sebanyak 108 pekon atau 36,12 persen dan yang berstatus mandiri baru mencapai dua pekon atau 0,67 persen.

Penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja.

Pada 2022, angka kemiskinan Kabupaten Tanggamus mencapai 10,98 persen. Kemudian mengalami perbaikan pada 2023 yang turun menjadi 10,52 persen meskipun lebih rendah dari angka kemiskinan Provinsi Lampung yang sebesar 11,11 persen. Akan tetapi masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata nasional sebesar 9,36 persen.

Oleh karena itu pada 2024-2025, angka kemiskinan ditargetkan satu digit yaitu 9,4 sampai dengan 9,7 persen selain itu Kabupaten Tanggamus juga dihadapkan pada masalah kemiskinan ekstrem yang masih dialami 1,95 penduduk.

Sedangkan pada sektor ketenagakerjaan, capaiannya dapat dilihat dari indikator Tingat Pengangguran Terbuka atau TPT. Pada tahun 2022, TPT Kabupaten Tanggamus mencapai 3,70 persen yang berhasil diturunkan menjadi 3,35 persen pada 2023, Sementara itu Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja atau TPAK juga meningkat dari 68,91 persen pada 2022 menjadi 70,60 persen pada 2023.

Pada kesempatan itu, Mulyadi Irsan juga menyampaikan sejumlah prestasi yang diraih dalam bentuk penghargaan. Antara lain :

1. Penghargaan Siger Stunting Kategori Predikat Madya pada Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Provinsi Lampung Tahun 2023

2. Penghargaan Terbaik ke-3 PPD Sai Bumi Ruwai Jurai Tahun 2023,

3. Penghargaan Stand Kategori Design dan Dekorasi Terbaik pada APKASI Otonomi Expo 2023,

4. Penghargaan Kabupaten Layak Anak Kategori Nindya Tahun 2023 dari Kementerian PP-PA:

5. Penghargaan BKN Award 2023, Terbaik I Implementasi NSPK Manajemen ASN, Terbaik I Kategori Implementasi Perencanaan Kebutuhan dan Mutasi serta Terbaik Il Penerapan Manajemen Kinerja:

6. Penghargaan Kabupaten UHC Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),

7 Penghargaan Juara Umum Ke-2 pada MTA Provinsi Lampung Tahun 2023, 9) Penghargaan Anjungan Terinspiratif pada Pekan Raya Lampung Tahun 2023:

8. Penghargaan Proklim Utama Tahun 2023 untuk Pekon Gisting Atas dari Kementerian LHK:

9. Penghargaan Integrated Sustainability Indonesia Movenment For Regencies 2023 Dalam Pencapaian SDGs dari Bappenas dan APKASI:

10. Penghargaan Juara II Tingkat Nasional Lomba Desa Wisata Nusantara Tahun 2023 Kategori Desa Berkembang untuk Pekon Kiluan Negeri dari Kemendesa dan PDTT,

11. Penghargaan Peningkatan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2023,

12 Penghargaan Kartu Petani Berjaya Award Tahun 2023 untuk 7 Kategori:

13 Penghargaan Inovation Government Award Tahun 2023 sebagai Kabupaten Sangat Inovatif dari Kemendagri,

14. Penghargaan Kabupaten Peduli HAM Tahun 2023, dari Kemenkumham,

15. Penghargaan Plakat Adipura Tahun 2023 Kategori Hutan Kota Terbaik untuk Hutan Kota Way Lalaan dari Kementerian LHK.

“Keberhasilan dan prestasi ini merupakan hasil dari kerja keras dan kerja nyata dari seluruh komponen warga masyarakat Kabupaten Tanggamus, termasuk rekan-rekan Anggota Forkompimda, para Pimpinan dan Anggota DPRD, ASN, TNI/Polri, partai politik, tokoh nasyarakat, tokoh agama, tokoh adat, pemuda-pemudi dan elemen masyarakat lainnya,” ujar Mulyadi Irsan

“Dalam proses pembangunan di Kabupaten kita tercinta ini, satu hal yang tak kalah penting adalah tetap terjaganya situasi kondusif, aman, tentram dan damai, karena dengan situasi yang kondusif itu, maka kita dapat menggerakkan dan mengarahkan pembangunan sesuai harapan masyarakat secara langsung, baik untuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang,” tambah Mulyadi

Mari jadikan peringatan Hari Jadi Kabupaten Tanggamus sebagai momentum mengevaluasi dan memperbaiki diri serta memantapkan kebersamaan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Tanggamus. (Jef/imo/yhs/bdh)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here