Ratusan Mahasiswa Unila Terlantar, DPRD Lampung Minta KKL Dievaluasi

0
76

Bandar Lampung, trabas.co – Wakil Ketua DPRD Lampung, Elly Wahyuni mengaku belum mendapat kabar ratusan mahasiswa Unila terlantar saat melakukan kegiatan di luar kota.

Namun Politisi Gerindra Lampung ini berpesan agar pihak Unila lebih berhati-hati dalam membina mahasiswanya yang mengadakan kegiatan du luar kota. Pun meminta memberikan sanksi tegas pada ‘biang kerok’ masalah tersebut.
“Tapi jika aturan dan kesepakatan dengan mahasiswa PKL tidak dijalankan. Maka untuk segera pihak Unila melakukan dan mengumpulkan bukti kejadian yang ada dan memberikan teguran bahkan sanksi bagi penyelenggara serta meninjau ulang kembali kegiatan PKL. Agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” ungkapnya, Senin (21/1/24).

Tokoh Lampung: Supaya Ada Perbaikan

Tokoh Masyarakat sekaligus Mustasyar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW-NU) Provinsi Lampung, M. Alzier Dianis Thabranie meminta pihak Universitas Lampung (Unila) lebih profesional dalam membimbing mahasiswa yang melakukan kegiatan di luar kota.
Mantan Ketua DPD 1 Golkar Lampung ini meminta pihak terkait bertanggungjawab untuk masalah terlantarnya ratusan mahasiswa program studi Pendidikan Jasmani (Penjas) angkatan 2022 FKIP Unila yang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) sejak 14 Januari 2024 di tiga lokasi yakni Bali, Bromo dan Yogyakarta,

Mereka semua berjumlah 133 orang terlantar di Rest Area Tol Semarang-Batang Km 360 Kecamatan Subah Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. Bahkan terancam diturunkan oleh sopir Bus Kensya Trans Wisata.

“Pembantu rektor harus turun lapangan, cek, diurus dijemput, jangan seperti jaman Prof. Aom (Karomani). Supaya ada perbaikan-perbaikan,” Minggu (21/1/24).

Menurutnya, pihak terkait harus bertanggungjawab penuh.
“Inikan menyangkut nama baik (Unila), panitianya harus bertanggungjawab, masa’ ada kegiatan ke luar kota tanpa izin Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan. Kan enggak mungkin. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan harus bertanggungjawab,” paparnya.

Rektor Universitas Lampung (Unila), Prof. Lusmeilia Afriani memberikan tanggapan, terkait kabar telantarnya ratusan mahasiswa Unila tersebut. Namun Prof. Lusmeilia Afriani irit bicara soal terlantarnya 133 mahasiswa itu.

“Kebetulan saya ada acara. Silakan tanya ke Dekan FKIP ya,” kata Lusmeilia Afriani saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Minggu (21/01/2024) pagi.

Mahasiswa Tiba Di Bandar Lampung

Mahasiswa KKL dari Prodi Penjas Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unila yang heboh dikabarkan terlantar sejak dari Bali dan Rest Area KM 360 Semarang – Batang, sudah tiba di kampusnya, Universitas Lampung, Kota Bandar Lampung, Minggu (21/1/2024) sekitar pukul 11.30 WIB.

Kedatangan mahasiswa KKL ini disambut langsung Dekan FKIP Unila Prof. Sunyono didampingi Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Dan Alumni Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd. dan jajaran pimpinan FKIP Unila. Tampak rombongan mahasiswa tiba dengan menumpang tiga unit bus.

Para mahasiswa KKL ini bisa tiba di Lampung setelah pihak hotel dan perusahaan otobus mendapat jaminan dari pihak fakultas untuk segera menyelesaikan biaya yang belum dibayarkan dengan jumlah total sekitar Rp 46 juta.

Ketua panitia Yonatan Sodiva Ompuna, mahasiswa Prodi Penjas Angkatan 2022, secara khusus mengucapkan terima kasih kepada pihak fakultas yang segera mengambil alih permasalahan ini. Dia juga mengaku sangat menyesalkan kejadian ini.

“Saya secara pribadi dan mewakili teman-teman, khususnya Penjas Angkatan ’22 , kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dekan FKIP Unila. Di sini kami sangat terbantu atas segala kegaduhan dan kerumitan dalam acara KKL kami ini. Semoga yang akan kami lakukan ke depan menjadi yang terbaik dan ada jalan keluar,” ujar Yonatan.

Ratusan Mahasiswa Terlantar

TERLANTAR. Mahasiswa KKL Prodi Penjas Unila sempat terlantar di Rest Area Km 360 Batang, Jawa Tengah akibat ketidakprofesionalan pihak travel. Hari ini mereka sudah tiba di Bandar Lampung.
Dia juga mengatakan mereka berangkat dari Bandar Lampung pada 14 Januari untuk melaksanakan KKL dengan tujuan Bali, Yogyakarta dan Bromo menggunakan Biro Jasa Perjalanan TAF Tour And Travel.

“Namun karena ketidakprofesionalan pihak biro perjalanan, mereka mengalami masalah sejak di Bali sehingga gagal ke Bromo dan Yogyakarta sebab pihak Perusahaan Otobus tidak mau melanjutkan perjalanan karena ada kekurangan pembayaran. Dan seperti inilah kejadiannya,” ungkap Yonatan.

Sementara itu, terkait adanya peristiwa mahasiswa KKL yang sempat terlantar di Bali dan di rest area, Dekan FKIP Unila Prof. Sunyono menyampaikan akan meminta penjelasan dari pihak mahasiswa, program studi, dan pihak travel.

“Kita akan cari informasi tentang kejadian yang sebenarnya segera akan kita panggil dari pihak mahasiswa, prodi dan pihak travel untuk memberi penjelasan,” ucap Prof. Sunyono. Seperti dilansir Lampung barometer.(dbs/ndi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here