Calon DPD RI Farah: Desa Penyangga Berperan Jaga Kelestarian TNWK

0
214

Lampung Timur, trabas.co – Keberadaan desa penyangga berperan penting dalam menjaga pelestarian Hutan Konservasi Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Pasalnya, aktivitas masyarakat yang tinggal di sekitar desa penyangga dapat berpengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap kawasan konservasi.

Demikian disampaikan Calon DPD RI Dapil Lampung Farah Nuriza Amelia saat mengikuti Kunjungan Kerja (Kunker) Ketua dan Anggota Komisi IV DPR RI bersama Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Direktur Jenderal KSDAE ke Desa Penyangga TNWK, Minggu (13/8).

Dalam kesempatan itu juga, Mbak Farah – sapaan akrabnya – mengapresiasi peranan masyarakat desa-desa penyangga TNWK yang turut andil dalam upaya pelestarian alam dalam berbagi ruang dengan fauna yang ada di TNWK seluas sekitar 125,631.31 hektare dan ditetapkan sebagai TN oleh Pemerintah berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 670/Kpts-II/1999 tanggal 26 Agustus 1999.

“Keseharian warga desa pinggir hutan TNWK mengembangkan ketahanan pangan dengan pertanian intensif, pengolahan produk pangan, budidaya madu hutan, pengembangan kerajinan tali/anyaman tangan bertemakan satwa dilindungi, ekowisata yang semua itu melengkapi lanskap Way Kambas,” ujarnya.

Menurutnya, peran serta masyarakat dan pihak terkait dalam pelestarian TNWK sangatlah penting agar terjadi keseimbangan, baik itu pemanfaatan sumber daya alam sekitar desa penyangga kawasan dan dukungan terhadap konservasi alam di TNWK tersebut. Kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat, baik dalam kegiatan konservasi maupun ekonomi perlu terus dilakukan secara sistematis.

“Wujud berbagi ruang dengan satwa dari sisi pemanfaatan dan pelestarian itulah yang menjadi keseharian masyarakat desa penyangga untuk bersama-sama menjadi desa siaga dan tanggap akan ruang hidupnya,” tukasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin mengapresiasi Balai TNWK yang membangun komitmennya dengan 23 desa penyangga dalam pelestarian hutan konservasi TNWK.

Menurutnya ada beberapa upaya yang harus diperhatikan dalam pelestarian hutan konservasi. Pertama, membangun sinergitas bersama dalam mendukung program kerja upaya pelestarian hutan konservasi TNWK dengan membentuk Forum Komunikasi Konservasi, antara Balai TNWK, Muspida/Uspika, Kepala Desa Desa Penyangga, dan Masyarakat atau KTH.

“Kedua, mengurangi aktivitas masyarakat didalam Hutan Konservasi TNWK terutama di beberapa zona yang khusus. Dan terakhir, mendukung optimalisasi penegakkan hukum di bidang kehutanan,” jelasnya.

Lebih lanjut, harapan besar muncul dari berbagai pihak agar ke depan dalam rangka pelestarian Kawasan TNWK dan peningkatan penghidupan masyarakat desa penyangga secara berkelanjutan dapat terwujud.

“Terus menjalin kerjasama kuat dengan komunitas masyarakat desa penyangga dalam mengembangkan produk budidaya, olahan dan kerajinan demi masa depan Taman Nasional Way Kambas di masa mendatang dan pelibatan secara aktif dalam kegiatan-kegiatan konservasi harus diwujudkan secara nyata,” tukasnya. (Tt).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here