Pemerintahan Pekon Pajajaran Kecamatan Kotaagung Barat Lakukan Kegiatan Padat Karya Tunai Desa (PKTD) Untuk Menopang Perekonomian Warga

0
453

Tanggamus, Trabas.co – Kepala Pekon beserta jajarannya berikut masyarakat melakukan kegiatan Padat Karya Tunai Desa (PKTD) di Dusun 1 Pekon Pajajaran, Jumat (05/05/2023).

Hadir dalam kegiatan ini Kepala Pekon Pajajaran Suherli, Ketua BHP, Aparatur Pekon, Linmas dan Masyarakat Pekon Pajajaran.

Kepala Pekon Pajajaran Suherli Saat dikonfirmasi Trabas.co menyampaikan bahwa sesuai dengan peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa. Padat Karya Desa Adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat desa, khususnya yang miskin dan marginal, yang bersifat produktif dengan memanfaatkan sumber daya, tenaga kerja dan teknologi lokal untuk memberikan upah atau pendapatan, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Masih kata kepala Pekon, ”Kegiatan PKTD ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan agar tidak rusak. Dengan membersihkan badan jalan menuju perkebunan masyarakat, membuat saluran air untuk badan jalan serta melakukan penimbunan badan jalan yang rusak,” ungkapnya.

Asnaini selaku RT 01 Pekon Pajajaran menuturkan kegiatan PKTD sangat baik dan akan memberikan dampak positif terhadap masyarakat yang memang berada di pekon Pajajaran ini.

”Warga disini senang bahagia karena jalan mereka menuju perkebunan bagus. Setelah dilakukan perbaikan badan jalan yang rusak ini, kami bersama-sama masyarakat khusus yang berada di RT. 01 sepakat menjaga dan merawat apa yang telah kami perbaiki dan benahi,” tegasnya.

Ditempat yang sama Ketua BHP Pekon Pajajaran M. Rais menyampaikan mudah-mudahan apa yang telah kami perbuat hari ini bisa membawa manfaat terutama bagi masyarakat Pekon Pajajaran sehingga bisa memajukan roda perekonomian.

”Dengan adanya akses jalan yang baik masyarakat dapat mudah menjual hasil dari perkebunan. Dimana selama ini akses jalan rusak yang dilalui sering kali membuat masyarakat rugi karena sulitnya mereka membawa hasil perkebunan untuk dijual,” ungkapnya. (Jefri/Bdh)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here