TRABAS. CO, BANDARLAMPUNG – Kepala UPTD PKOR Dispora Provinsi Lampung di Wayhalim Herris Meiyusef mengaku bahwa dirinya tidak pernah ada paksaan terkait menerima uang setoran dari seorang Koordinator pedagang kuliner dan mainan anak di PKOR Wayhalim Fauziah Apriyanti.
“Beliau (Fauziah) tiba-tiba mengirimkan uang kepada saya, padahal saya tidak minta. Dengan alasan ucapan terimakasih. Sempat saya tolak, namun kata dia ini saya lakukan sering saat Kepala UPTD sebelum-sebelumnya. Maka dari itu manusiawi, wajar dong saya akui itu, ” ujarnya kepada media ini, Jumat (17/3/2022).
Ia menjelaskan keadaan di PKOR ini sangat kisruh mas. Pusing kalau ngatur-ngatur pedagang, dan preman disini. Hanya saja saya merasa prihatin kebutuhan perut dan lainnya.
“Enggak tega mas, mereka mencari untuk kebutuhan sehari-hari, ” kata dia
Sekali lagi uang yang diberikan Koordinator pedagang kuliner dan mainan anak itu tidak pernah saya meminta maupun memaksa harus bayar.
“Kalau ibu itu cuap-cuap ke media ada apa?Kalau mau memberikan sesuatu tidak ikhlas. Kenapa harus ngirim ke saya. Ini namanya enggak baik, ” ungkap nya.
Berita sebelumnya, mengatakan pihaknya selaku koordinator rutin memberikan uang “Upeti” atau jatah kepada Herris Meiyusef yang juga alumni IPDN, termasuk menitipkan untuk Kepala Dinas dan JPS yang disebut sebut mantan ajudan gubernur Lampung Airnal Djunaedi.
Dihadapan wartawan Fauziah menyebut setiap bulannya selalu memberikan uang dengan jumlah bervariasi sesuai permintaan keduanya dan telah tercatat di dalam list.
Ia menambahkan bahwa, uang yang di berikan dia di luar kegiatan atau event-event tertentu. Artinya setiap ada kegiatan Herris dan mantan ajudan gubernur selalu menerima uang sisa hasil dari kegiatan.
“Saya punya bukti transfer ke mereka berdua kok pak dan ada nama namanya dalam list,” tegas Fauziah. (Bay)
