Wakil Walikota Metro Mengikuti Rakor PLKPI Tahun 2024 Bersama Kementrian Dalam Negeri RI Secara Virtual

0
232

Metro, trabas.co -Wakil Wali Kota Metro Drs. H. Qomaru Zaman, MA mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pembahasan Langkah Konkret Pengendalian Inflasi di daerah Tahun 2024. Dimana rakor ini dilakukan bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) RI secara virtual yang berlangsung di OR Setda Kota Metro, Senin (15/01/2024).

Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Komjen Pol. Drs. Tomsi Tohir, M.Si menyampaikan untuk meningkatkan efisiensi pelaksanaan rapat koordinasi ini, seluruh peserta rapat agar fokus pada hal-hal yang terkait dengan kenaikan harga komoditas dan upaya mengantisipasinya.
“Setiap Senin kita melaksanakan rapat inflasi sebagai evaluasi bahwa ada beberapa hal yang tumpang tindih secara terus menerus. Kita akan berfokus pada kenaikan harga, dan yang kedua mengantisipasi,” ucapnya.

Tomsi Tohir menginginkan pemerintah baik di kabupaten/kota dapat mengantisipasi kenaikan pada harga komponen utama yang menjadi penyebab inflasi sebelum hal tersebut terjadi.

“Pada Indeks Perkembangan Harga (IPH) bahan pangan di Minggu kedua Januari ini, ada tiga komoditas yang naik dibanding minggu lalu, yakni bawang merah, bawang putih, dan daging ayam ras. Kita harus fokus mengatasi kenaikan harga tiga komoditas tersebut,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Statistik Harga Badan Pusat Statistik Windhiarso Putranto memaparkan bahwa inflasi bulan Januari selalu dominan disebabkan oleh inflasi komponen harga bergejolak.

“Secara nasional, jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH turun sebesar 9 persen poin. Wilayah dengan persentase penurunan terbesar secara berturut-turut adalah Pulau Jawa (16,85 persen poin), Pulau Sumatera (-13.08 persen poin), dan Luar Pulau Jawa dan Sumatera (-4,48 persen poin),” jelasnya.

Ia menyebut, komoditas cabai rawit masih terus mengalami fluktuasi harga yang cukup signifikan hingga minggu kedua di bulan Januari, dimana terjadi fluktuasi harga komoditas di 156 kabupaten/kota seluruh Indonesia.

Tak hanya itu, Direktur Pertimbangan Hukum Sila H. Pulungan menjelaskan penyebab inflasi terbesar di tahun 2023 adalah perhiasan, rokok, transportasi udara, antisipasi pasokan menjelang hari raya keagamaan, dan komoditas pangan.

“Inflasi sepanjang tahun 2023 dapat terkendali dengan penutup inflasi di bulan Desember 2023 yang dikisaran 2.61%, yang merupakan hasil dari konsistensi kebijakan dan sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah melalui pasar murah, pelaksanaan sidak agar harga di pasar stabil, merealisasikan Bantuan Tidak Terduga (BTT), dan memberikan Bantuan Sosial (Bansos) di masing-masing wilayah,” paparnya. (Anes)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here