Trabas.co, Tubaba — Perwatin Adat Marga Tegamo’an Tiyuh/Desa Penumangan kecamatan Tulangbawang Tengah kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), mengadakan pemilihan Ketua Federasi Adat Megow Pak (Empat) Tubaba, mengingat masa bakti kepengurusan yang lama telah habis dan harus kembali dipilih kembali struktur organisasi yang baru guna melanjutkan program adat sebagaimana mestinya di tiyuh setempat.
Panitia pelaksanaan pemilihan Ketua Adat Tiyuh Penumangan Masri gelar Ngedekow Rajow Sebuai mengatakan,” Malam ini kami sebagai pengurus adat serta masyarakat (Perwatin) adat Marga Tegamo’an Tiyuh Penumangan telah melakukan pemilihan Ketua Federasi Adat Megow Pak Tubaba, hal tersebut dilakukan karena masa bakti kepengurusan yang lama telah habis dan tentunya akan dilakukan pemilihan lagi untuk menentukan pemimpin yang baru,” jelasnya.
“Masa kepengurusan yang baru ini dimulai pada tahun 2022-2028, untuk diketahui bahwa Tiyuh Penumangan ini berasal dari keturunan suku Bujung dan Berirung kemudian dipecah lagi menjadi empat suku yaitu Bujung Lebow, Bujung Gabow serta Berirung Lebow, Berirung Gabow yang berisi 59 pepadun, inilah warisan budaya adat Lampung khususnya marga Tegamo’an yang telah diwariskan sejak zaman nenek moyang,” ungkapnya.
Sebelumnya Perwatin (Masyarakat) adat telah mengusulkan mengusulkan 7 kandidat dan yang memperoleh suara terbanyak adalah bapak Baheromsyah gelar Tuan Sesun dipilih sebagai ketua, Sukman gelar Minak Seimbang mendapatkan urutan kedua dan dipilih sebagai wakil ketua, selanjutnya Amirson Noperi gelar Tuan Pengatur menjadi Sekertaris terakhir Hi. Marwan Aripin gelar Stan Nagow Beselow didaulat menjadi bendahara dan kegiatan dilaksanakan di Sesat Adat Tiyuh Penumangan Selasa Malam (15/02/22).
Seusai pelaksanaan pemilihan Ketua Federasi Adat Megow Pak Tiyuh Penumangan Baheromsyah gelar Tuan Sesun menuturkan,” Sebelumnya saya ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada seluruh Perwatin adat yang telah memilih atau mempercayakan saya menjadi ketua Adat.namun semuanya dukungan dari kita semualah sangat diperlukan agar norma, aturan serta budaya Adat yang diwariskan oleh nenek moyang kita tetap terjaga serta dilestarikan dengan baik,” ucapnya.
Lebih lanjut Tuan Sesun mengajak seluruh masyarakat Adat khususnya yang berada di tiyuh Penumangan agar tetap mengajarkan ilmu kepada semuanya baik itu keluarga,sahabat juga anak adat agar tetap menjaga juga melestarikannya sehingga sampai kapanpun itu tidak pernah sirna dan tercemar oleh budaya asing yang bisa merusak,” ajaknya. (Ab)
