Men-PAN RB Rasakan Tiga Tahun Kita Kesulitan Karena Covid-19, “Nyawa Apa Jalan”

0
374
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) H. Abdullah Azwar Anas

TRABAS. CO, LAMPUNG – Saat peresmian bersama Mal Pelayanan Publik Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Utara, Asahan dan Kota Dumai, Jumat (12/5/23), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) H. Abdullah Azwar Anas menjelaskan bahwa rusaknya ruas jalan di beberapa daerah di Indonesia adalah dampak kebijakan refocusing anggaran saat pandemi Covid yang lalu.

Menpan RB mengamini bahwa permasalahan infrastruktur menjadi masalah nasional dikarenakan adanya kebijakan refocusing anggaran selama hampir tiga tahun, sehingga refocusing yang terjadi dari tingkat desa hingga tingkat provinsi ini menyebabkan sektor infrastruktur tidak tertangani dengan baik.

“Pilihan para Gubernur tidak banyak, nyawa atau jalan. Dimana (didalam) refocusing tersebut, kita harus membangun kamar tidur, membeli oksigen, rumah sakit yang banyak, pilihan-pilihan itulah yang kita pilih,” kata Menteri Azwar Anas.

“Alhamdulillah kita termasuk sukses menangani Covid, tapi jalannya rusak. Maka sudah saatnya sekarang anggaran tidak lagi direfocusing ke Covid, tapi kembali lagi ke infrastruktur,” lanjutnya lagi.

Menpan RB berharap agar saat ini, seluruh daerah di Indonesia dapat memberikan layanan yang maksimal kepada masyarakat, tidak hanya di sektor kesehatan tapi juga infrastruktur serta sektor-sektor lainnya.

Seiring dengan membaiknya situasi pandemi baik di tingkat nasional dan global serta pulihnya perekonomian nasional diharapkan agenda Reformasi Birokrasi dapat berjalan dengan baik sehingga pelayanan publik yang cepat, tepat murah dan nyaman juga berjalan dengan maksimal, ” ungkapnya.

Sebelumnya, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi juga pernah menyampaikan masa sulit saat mengalami dampak penyebaran Covid- 19, khusunya di Provinsi Lampung. Sehingga pemerintah pusat meminta semua daerah untuk mengalihkan anggaran ke penanganan Covid-19.

“Memang masa-masa itu sangat sulit dihadapi Pemprov Lampung. Mengakibatkan pembangunan sempat tertunda, ” kata Arinal

Untuk itu, kita semua harus berpikir jernih kenapa pembangunan di Lampung agak terlambat. Boleh saja kita di kritik masyarakat Lampung. Tetapi masyarakat harus tahu juga apa yang terjadi selama tiga tahun saat saya memimpin.

“Persoalan-persoalan dihadapi begitu luar biasa. Tak heran jika masyarakat banyak mengeluhkan pembangunan. Namun semua itu ujian kita. Setelah musibah berakhir. Pelan-pelan Pemprov Lampung melanjutkan pembangunan dengan anggaran yang sudah ada, ” pungkasnya. (*/Bay)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here